Istilah madu asli dan madu murni sering digunakan para penjual madu untuk meyakinkan calon konsumen akan kualitas produk madunya. Dan bagi konsumen, madu asli dan madu murni menjadi incaran karena bisa menjadikan jaminan mutu dan memberikan rasa aman mengkonsumsinya.
Baik penjual maupun konsumen, istilah madu murni dan madu asli seringkali dipahami dengan makna yang sama. Label “madu asli” pada kemasan berarti madu tersebut adalah madu murni. Begitu juga sebaliknya.
Tahukah Anda bahwa madu asli dan madu murni adalah dua istilah yang berbeda?
Untuk mengetahui perbedaannya, simak artikel ini sampai selesai.
Madu Asli Dan Madu Murni
Pernahkah Anda membaca iklan penjualan madu seperti ini?
“Jual madu asli, diambil langsung dari peternak lebah” atau
“Madu kami dari hasil panen peternakan sendiri”
Cara cara seperti ini sah sah saja sebagai salah satu strategi marketing untuk meyakinkan calon konsumen. Apalagi jika disertai dengan foto atau video panen madu sebagai bukti.
Namun apakah hal ini secara otomatis menjamin 100% bahwa madu tersebut adalah asli atau murni?
Faktanya, madu asli tidak bisa menjamin akan kemurniannya.
Madu murni adalah madu yang dihasilkan dari lebah yang benar benar mengkonsumsi nektar bunga tanpa campuran gula/sirup. Sedangkan istilah madu asli digunakan untuk madu yang dihasilkan oleh lebah madu, bukan hasil buatan manusia. Meskipun lebah diberi makanan dengan sirup gula dan pemanis buatan lainnya, selama itu keluar dari perut lebah maka tetap dinamakan madu asli.
Dari sini, tentunya sudah dapat disimpulkan perbedaan antara madu asli dan madu murni.
Bagaimana Cara Membedakannya?
Yang menjadi masalah sekarang adalah, bagaimana cara membedakan antara madu hasil lebah yang memakan makanan alami nektar bunga dengan madu dari lebah yang mendapat tambahan makanan gula.
Secara fisik, untuk membedakan kedua jenis madu ini sangat sulit. Karena pada dasarnya, madu yang keluar dari perut lebah, baik yang berasal dari nektar dan makanan tambahan sangat mirip. Untuk mengetahui perbedaannya ada dua cara, yaitu:
1. Tes Laboratorium
Dengan melakukan tes laboratorium, maka akan diketahui kandungan gula yang terdapat dalam madu tersebut melalui pengujian gula C3 dan C4. Berdasarkan metode penelitian resmi dari AOAC (Association of Official Analytical Chemists) , jika kandungan gula C4 yang terkandung dalam madu di atas 7% maka dapat disimpulkan bahwa madu tersebut tidak murni.
Gula C4 adalah gula yang berasal dari tanaman dengan kadar karbohidrat yang tinggi, seperti jagung, singkong dan beet. Gula jenis ini adalah gula pengotor pada madu dan merupakan sumber makanan yang disukai oleh lebah.
Sedangkan gula C3 adalah gula yang berasal dari tumbuhan berbunga dan mempunyai nektar, seperti rambutan, mangga, kopi, randu, durian dan sebagainya. Oleh karena itu, seringkali produksi madu murni sesuai dengan musim bunga yang ada pada saat itu.
Selain pengujian gula, pengecekkan kandungan pollen bunga dan kadar air juga diperlukan untuk mendukung kemurnian sebuah madu.
2. Tes Rasa Dan Aroma Madu
Selain melalui tes laboratorium, madu murni juga bisa dikenali melalui rasa dan aromanya. Rasa nektar bunga dan gula bisa dibedakan oleh orang yang terbiasa mengkonsumsi madu murni. Begitu juga dengan aroma antara madu nektar bunga dengan madu hasil lebah madu yang diberi makanan tambahan.
Namun, cara tes melalui rasa dan aroma madu ini hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang terbiasa mengkonsumsi madu dan orang yang telah lama berpengalaman dalam dunia perlebahan dan madu.
Adapun orang yang tidak terbiasa mengkonsumsi madu dan tidak memiliki pengetahuan yang dalam tentang seluk beluk permaduan akan sulit menemukan perbedaannya.
Bagaimana Solusi Untuk Mendapatkan Madu Murni?
Bagi para konsumen, umumnya akan kesulitan untuk dapat mengetahui secara jelas tentang kemurnian madu. Selain tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang madu dan seluk beluknya, juga akan membutuhkan biaya yang besar jika melakukan pengujian laboratorium. Apalagi jika hanya untuk konsumsi pribadi, bukan untuk keperluan bisnis.
Ada juga yang mengaitkan kemurnian madu dari mahalnya harga madu yang ditawarkan. Ini cukup logis, karena memang harga jual merk madu murni memang mahal. Dan biaya operasional untuk mendapatkan madu dari nektar alami terbilang tinggi. Namun ini tidak bisa menjadi acuan, karena banyak madu bukan dari nektar alami, bahkan madu buatan (palsu) juga dijual dengan harga yang tinggi.
Lalu bagaimana solusinya?
Solusi paling mudah, aman dan logis adalah dengan mengetahui asal usul madu yang akan Anda konsumsi. Ketahui dari mana asal madu tersebut hingga ke peternakannya. Jika Anda tidak mengetahui secara jelas, maka sebaiknya urungkan dulu untuk membelinya.
Kalaupun cara ini masih sulit Anda lakukan, maka sebaiknya Anda mulai mengenal beberapa peternak lebah yang memiliki peternakan sendiri dan memiliki reputasi yang baik.
Lebah petualang adalah salah satu peternakan lebah yang sudah beroperasi selama 20 tahun lebih. Kami mengemas produk madu dengan merk Madu Alami Lebah Petualang, yang hanya mengambil madu dari lebah nektar alami dari peternakan sendiri.
Misi kami selain menyediakan madu yang asli dan murni, juga memberikan edukasi tentang pentingnya mengkonsumsi madu bagi kesehatan dan ikut memberikan kesadaran akan maraknya peredaran madu palsu di masyarakat.
Lebah Petualang menyediakan madu murni terbaik bagi masyarakat sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya stamina tubuh.
Semoga bermanfaat.